Andai serpih detikmu masih ingin menanti
Mungkin nafas takkan mewarna udara di kota ini
Sebab walau hanya dari seberang mimpi
Gerakmu kan biaskan bahagia walau sekejap
Dalam doa kupinta maafmu
Sebab lengan tak lagi sampai
Seperti kala engkau terpejam tenang
Damai di sisiku
Seperti ketika jemari masih bertegur sapa
Menukar cerita saban hari mengatupkan sayapnya
Andai masih tersisa kenang dalam linang mata
Calar yang kugores tanpa sengaja
Mungkin kan menjemputmu kembali
Entah pulang atau pergi, aku tak lagi bisa menamai langkah yang kau jejaki..
Seperti kala derap kakimu kerap berhenti di depan pintu
Seperti saat lelahmu luruh dalam dekap
Senja demi senja
Tahun demi tahun
Seperti ketika tawa masih bergema riang
Menyusuri jingga kota, memanggil gemintang sebagai pertanda
Andai kita tak saling cinta
Mungkin perpisahan, nasib yang dituliskan sejak semula,
Takkan merenggut sebagian hidupku
Juga hidupmu...
Post a Comment